
Ikebana adalah seni merangkai secara indah dari tangkai, daun dan bunga di dalam berbagai bejana. Seni merangkai ini sudah berkembang selama tujuh abad di Jepang. Seni ini bertumpu pada teknik mengikat rangkaian yang digunakan. Berbagai cara menempatkan dan menyantolkan masing-masing tangkai, daun dan bunga yang dipelajari dalam kelas ikebana yang tersebar di seluruh dunia.
Dalam pakemnya memang ikebana mengacu pada kesederhanaan, keindahan, materi, warna, dan bentuk. Tampaknya sederhana, namun jelimet juga ilmunya. Tapi bisa dipelajari, mulai tingkat dasar yang lamanya sekitar 4 bulan hingga tingkat lanjut. Pendalaman seperti ini membutuhkan tiga sampai empat tahun dalam menekuni seni ikebana. Bahkan jika ingin sampai tingkat pengajar (richi), harus ke Jepang. Dan di sana karena banyak sumber yang harus dipelajari, bisa sampai taraf akademi bahkan profesor.
Perkembangan selama tujuh abad telah membentuk berbagai aliran dalam ikebana. Beberapa yang umum dikenal adalah rikka di mana bunga ditegakkan, kemudian seika atau shoka yang berarti bunga hidup, selanjutnya nageire di mana bunga ditebarkan pada bejana berbentuk bulat, dan moribana di mana bunga ditumpuk dengan menggunakan bejana datar.
Beberapa aliran mengadopsi gaya oksidental atau Eropa dalam karya rangkaian mereka. Pada dasarnya seni merangkai Eropa adalah menumpuk lapisan demi lapisan bunga dalam karyanya. Sedangkan ikebana mengupayakan keselarasan antara bunga dan bejana yang digunakan. Kuncinya ikebana adalah menggunakan sedikit mungkin tangkai dan bunga agar mengutamakan keindahan bunga. Di antara aliran ikebana yang mengadopsi gaya Eropa adalah gaya hanaisho yang juga dikenal sebagai Aliran Ohara. Pada aliran ini juga tidak dihasilkan susunan bunga yang tebal sebagaimana gaya oksidental. Tujuannya menghasilkan keselarasan antara elemen yang digunakan.
2 comments:
coba ada ekskulnya diskolah, seru deh kayanya
itu khusus yg kurang kerjaan dan bingung mau ngapain
Post a Comment